FRILLA ARIFIN
MARDIA BIN SMITH
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Mendengar kata Karawo pasti sudah tak asing lagi apalagi bagi masyarakat Gorontalo,kain Karawo merupakan salah satu ciri khas dari daerah Gorontalo yang disebut sulaman Karawo atau dikenal juga dengan kerawang atau masyarakat Gorontalo biasa menyebut dengan mokarawo yang berarti mengiris atau melubangi kain
Dalam sejarah, kain karawo sudah ditekuni dan sudah diwariskan Kepada masyarakat Gorontalo pada awal abad ke 18 sekitar tahun 1713 Gorontalo tepatnya di Desa ayula kecamatan tapa. Menurut risnawati dulu pembuatan Karawo hanya mayoritas perempuan saja yang menekuni pembuatan Karawo dan hanya sebagai pengisi waktu kosong saja.
Menjadi salah satu ciri khas dari daerah Gorontalo kain karawo ini berbagai macam 1001 motif yang menjadi khas daerah Gorontalo dan menjadi salah satu kebanggaan bagi masyarakat Gorontalo, dikatakan dari dulu sampai sekarang kain Karawo memilki kualitas dan nilai yang sangat tinggi karena kain karawo hanya dibuat oleh pengrajin dengan menggunakan tangan atau manual tidak dengan menggunakan mesin yang berteknologi canggih.
proses pembuatannya tidak segampang yang kita liat banyak proses dan tahapan untuk membuat Karawo dengan pengrajin yang harus memiliki tingkat kesabaran, ketelitian, ketajaman dalam melihat benang kain dalam proses ikat cabut. Dalam proses ini pengrajin bahkan bisa memakan waktu 2 sampai 5 hari sesuai motif dan warna yang diinginkan, dikatakan juga pengrajin dengan membuat motif yang besar bisa sampai sebulan proses pengerjaanya.
Kain Karawo juga ada jenis – jenisnya seperti Karawo ikat dan Karawo manila perbedaannya pada proses pembuatan jika Karawo ikat dilakukan dengan mengikat bagian bagian yang diiris serta dicabut mengikuti serat benang dan Karawo ikat ini terdapat pada sarung kursi sedangkan Karawo manila dilakukan dengan mengisi benang sulam secara berulang dan dapat ditemukan untuk pakaian kerja perempuan atau laki laki.
Seiring dengan perubahan-perubahan zaman dan kemajuan teknologi kain karawo sudah banyak perubahan dengan banyak dikenal bahkan diminati oleh banyak peminat bahkan Karawo sudah menjadi hal wajib bagi orang orang yang ingin membawakan oleh oleh atau hadiah bagi keluarga mereka itu menjadi salah satu dampak positif bagi masyarakat menjadikan tinggi tingkat perekonomian masyarakat. sekarang Karawo sudah banyak berbagai macam motif , warna dan dalam bentuk variasi dulu Karawo hanya sebagai kain saja tetapi sekarang sudah berbagai kain karawo yang digunakan oleh pejabat pejabat atau masyarakat Gorontalo contohnya saja kita kita bisa liat dari hijab yang biasa dipakai ibu ibu ada motif Karawonya, seragam baju buat perempuan atau laki laki, kipas pengantin, mukena, sapu tangan dan kopiah buat laki laki.
Sebelumnya Karawo hanya dibuat sebagai pengisi waktu kosong saja berubah dengan seiring berjalannya waktu dan keteguhan para perempuan- perempuan Gorontalo dalam melestarikan kain Karawo menjadikan ikonik bagi daerah Gorontalo dan di perlihatkan pada acara atau festival karawo dengan serangkaian ulang tahun daerah Gorontalo yang dilakukan di Limboto dan festival karawo menampilkan berbagai macam kostum dengan berbagai karakter dan warna untuk memperkenalkan kain Karawo sebagai kain yang berfungsi untuk apa saja.