Ketua Ansor Bone Bolango Minta Pihak Berwajib Telusuri Investasi Berkedok Serai Wangi

Identif.id, Gorontalo – Ketua Ansor Bone Bolango, Siswan Gaib minta pihak berwajib telusuri investasi yang berkedok serai wangi yang sudah mulai masuk daerah-daerah pelosok gorontalo.

Hal ini di sampaikan oleh Siwan Gaib saat di temui di kediamannya. Rabu (6/4/2022).

“Pihak berwajib dalam hal ini kepolisian harus menelusuri investasi serai wangi ini agar masyarakat tidak tertipu seperti investasi-investasi bodong lainnya,” Kata Siswan.

Dijelaskan bahwa Investasi serai wangi sudah melakukan perekrutan karyawan mulai dari koordinator lahan sampai dengan karyawan pabrik termasuk security dan sopir.

Baca Juga :   Penyeludupan Satwa Ke Philipina Berhasil Di Gagalkan

Padahal menurut Siswan, Keberadaan pabrik serei wangi di gorontalo tidak jelas keberadaannya.

“Pihak serai wangi ini melakukan perekrutan dengan cara meminta biaya sebesar 300 ribu untuk biaya buku rekening tabungan, kemeja lapangan. Calon karyawan juga di imingi dengan gaji UMP Jakarta,” Ujar Siswan.

Namun Seiring berjalannya waktu apa yang dijanjikan oleh pihak perusahaan tak kunjung direalisasikan. Karyawan banyak yang mengeluh karena belum memegang buku tabungan dan kemeja Lapangan yang di janjikan.

Baca Juga :   Quick Count Pada Pilpres Yang Sering Kali Di Setir

Selain itu, Siswa juga menduga investasi serai wangi ini sudah mulai masuk ke pelosok gorontalo seperti desa-desa terpencil yang ada di wilayah gorontalo.

“Saya menduga ini ada indikasi penipuan, sebab belum clear persoalan buku tabungan dan kemeja lapangan, sudah ada lagi permintaan lain seperti biaya launching, konsumsi yang ujung-ujungnya hal itu di jadikan kewajiban bagi seluruh karyawan,” Ujarnya.

Baca Juga :   Penyidik Polda Gorontalo Tetapkan Rahmat Ambo Sebagai DPO

“Karyawan yang tidak membayar biaya launching dan konsumsi, konsekuensinya tidak akan dicairkan gajinya,” Imbuhnya lagi.

Kemudian Siswan juga mengungkapkan karyawan-karyawan yang menanyakan kejelasan serei lewat grub whatssap, direkturnya langsung mengeluarkan dari grub.

“ini kan bentuk kegagalan Pimpinan direktur dalam memberikan jawaban-jawaban yang sifatnya mengedukasi kepada calon karyawan, jadi sudah mulai nampak ada indikasi ke hal-hal yang tidak baik,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *