Dalam dunia akademisi, penelitian menjadi elemen krusial. Penggunaan metode inquiry-driven teaching dalam pembelajaran penelitian menawarkan pendekatan inovatif untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kritis dan analitis siswa.
Metode inquiry-driven teaching mendorong siswa untuk secara aktif terlibat dalam proses penelitian, mengajukan pertanyaan, dan menemukan jawaban mereka sendiri. Dengan menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran, metode ini menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat eksplorasi mereka.
Pengertian Metode Inquiry-Driven Teaching
Metode Inquiry-Driven Teaching (IDT) merupakan pendekatan pengajaran yang berpusat pada siswa, di mana mereka secara aktif terlibat dalam proses belajar melalui penyelidikan dan pemecahan masalah. IDT menekankan pengembangan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan komunikasi siswa.
Dalam IDT, siswa mengajukan pertanyaan, merancang dan melakukan eksperimen, menganalisis data, dan mengkomunikasikan temuan mereka. Peran guru adalah sebagai fasilitator, membimbing siswa melalui proses ini dan menyediakan sumber daya dan dukungan yang diperlukan.
Dalam penggunaan metode inquiry-driven teaching dalam pembelajaran penelitian, pendekatan student-centered learning menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Siswa didorong untuk secara aktif terlibat dalam proses penelitian, mengembangkan pertanyaan, dan menemukan jawaban melalui eksplorasi dan penyelidikan. Dengan fokus pada siswa, metode inquiry-driven teaching tidak hanya meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan komunikasi yang sangat penting untuk kesuksesan dalam penelitian dan di luar penelitian.
Manfaat Metode Inquiry-Driven Teaching
- Meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
- Membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi pelajaran
- Meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa
- Mengembangkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi
- Mempersiapkan siswa untuk pekerjaan dan kehidupan di abad ke-21
Contoh Penerapan Metode Inquiry-Driven Teaching
Dalam pembelajaran penelitian, metode IDT dapat diterapkan dengan cara berikut:
- Siswa mengidentifikasi masalah penelitian dan mengembangkan hipotesis
- Siswa merancang dan melakukan eksperimen atau studi untuk menguji hipotesis mereka
- Siswa menganalisis data dan menarik kesimpulan
- Siswa mengkomunikasikan temuan mereka melalui laporan tertulis atau presentasi
Dengan menggunakan metode IDT, siswa secara aktif terlibat dalam semua aspek proses penelitian, sehingga mereka memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang metode penelitian dan mengembangkan keterampilan penelitian yang penting.
Manfaat Metode Inquiry-Driven Teaching
Metode inquiry-driven teaching membawa berbagai manfaat untuk pembelajaran penelitian. Metode ini mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah mereka.
Keterampilan yang Dikembangkan
Melalui metode inquiry-driven teaching, siswa dapat mengembangkan keterampilan berikut:
- Mengidentifikasi masalah penelitian dan merumuskan pertanyaan yang dapat diteliti.
- Mendesain dan melakukan eksperimen atau penelitian.
- Menganalisis dan menafsirkan data.
- Mengkomunikasikan hasil penelitian secara efektif.
Selain itu, metode ini juga menumbuhkan kemampuan siswa untuk:
- Berpikir mandiri dan kreatif.
- Bekerja sama dengan orang lain.
- Menjadi pembelajar yang terus menerus.
Peran Guru dalam Metode Inquiry-Driven Teaching
Dalam metode inquiry-driven teaching, guru memainkan peran penting sebagai fasilitator. Mereka membimbing siswa melalui proses penyelidikan, mendorong mereka untuk mengajukan pertanyaan, menyelidiki informasi, dan mengembangkan kesimpulan berdasarkan bukti.
Untuk mendorong partisipasi siswa, guru dapat menggunakan berbagai strategi:
Mengajukan Pertanyaan Terbuka
Guru mengajukan pertanyaan yang luas dan tidak mengarah, memungkinkan siswa mengeksplorasi berbagai perspektif dan membentuk pemahaman mereka sendiri.
Menciptakan Lingkungan Belajar yang Konstruktif
Guru menciptakan ruang kelas yang aman dan mendukung, di mana siswa merasa nyaman berbagi ide dan mengajukan pertanyaan.
Memberikan Umpan Balik yang Formatif
Guru memberikan umpan balik yang berkelanjutan kepada siswa, membantu mereka mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka dan meningkatkan keterampilan penyelidikan mereka.
Memfasilitasi Diskusi Kelompok
Guru memfasilitasi diskusi kelompok, mendorong siswa untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan belajar dari satu sama lain.
Menggunakan Sumber Daya yang Beragam
Guru menggunakan berbagai sumber daya, seperti teks, video, dan eksperimen, untuk memberikan siswa berbagai perspektif dan memperkaya pengalaman belajar mereka.
– Jelaskan peran aktif siswa dalam metode inquiry-driven teaching.
Dalam metode inquiry-driven teaching, siswa berperan aktif sebagai penyelidik yang menyelidiki dan mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Mereka mengajukan pertanyaan, mengumpulkan data, menganalisis temuan, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti yang dikumpulkan.
Siswa terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana mereka bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Peran aktif ini menumbuhkan motivasi intrinsik, rasa ingin tahu, dan kemampuan berpikir kritis.
Contoh Kegiatan
- Siswa melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis tentang bagaimana variabel tertentu memengaruhi pertumbuhan tanaman.
- Siswa meneliti sumber primer dan sekunder untuk memahami peristiwa sejarah dari berbagai perspektif.
- Siswa berpartisipasi dalam diskusi kelas untuk menganalisis dan menafsirkan data yang dikumpulkan selama penyelidikan.
Pemilihan Topik Penelitian
Dalam metode inquiry-driven teaching, pemilihan topik penelitian sangat penting. Topik harus sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa dan memungkinkan mereka untuk melakukan penyelidikan yang bermakna.
Kriteria Pemilihan Topik Penelitian
Berikut adalah beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan saat memilih topik penelitian:
- Relevansi:Topik harus relevan dengan kurikulum dan tujuan pembelajaran.
- Ketertarikan:Siswa harus tertarik pada topik tersebut agar dapat termotivasi untuk belajar.
- Kelayakan:Topik harus layak untuk diselidiki dengan sumber daya yang tersedia.
- Orisinalitas:Topik harus cukup orisinal untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan penyelidikan baru.
- Ketersediaan Sumber:Harus ada sumber daya yang cukup tersedia untuk mendukung penyelidikan siswa.
Contoh Topik Penelitian
Berikut adalah beberapa contoh topik penelitian yang sesuai untuk metode inquiry-driven teaching:
- Bagaimana pengaruh warna cahaya pada pertumbuhan tanaman?
- Apakah musik mempengaruhi konsentrasi belajar?
- Bagaimana faktor lingkungan mempengaruhi distribusi spesies hewan?
- Apakah ada hubungan antara diet dan kesehatan kardiovaskular?
- Bagaimana teknologi mempengaruhi interaksi sosial?
Dengan memilih topik penelitian yang sesuai, siswa dapat terlibat dalam penyelidikan yang bermakna dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah mereka.
Pengumpulan Data: Penggunaan Metode Inquiry-driven Teaching Dalam Pembelajaran Penelitian
Pengumpulan data adalah langkah penting dalam metode inquiry-driven teaching. Ini melibatkan mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat digunakan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Metode Pengumpulan Data Kualitatif
* Observasi:Melibatkan pengamatan dan pencatatan perilaku dan kejadian secara langsung.
Metode inquiry-driven teaching yang diterapkan dalam pembelajaran penelitian mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menyelidiki sendiri. Teknik pembelajaran peer instruction melengkapi pendekatan ini dengan menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif, di mana siswa dapat saling belajar dari pertanyaan dan jawaban masing-masing.
Dengan demikian, metode inquiry-driven teaching menjadi lebih efektif, karena siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan melalui penyelidikan mandiri, tetapi juga melalui interaksi dan diskusi dengan teman sebaya.
Wawancara
Melibatkan mengajukan pertanyaan kepada individu untuk mendapatkan informasi dan perspektif.
Studi Kasus
Melibatkan pemeriksaan mendalam terhadap satu kasus atau kelompok untuk memahami fenomena yang kompleks.
Metode Pengumpulan Data Kuantitatif
* Survei:Melibatkan mengumpulkan data dari sejumlah besar orang melalui kuesioner atau wawancara terstruktur.
Eksperimen
Melibatkan mengontrol variabel dan mengamati hasilnya untuk menentukan hubungan sebab akibat.
Analisis Dokumen
Melibatkan memeriksa dokumen tertulis atau visual untuk mengumpulkan informasi.Pemilihan metode pengumpulan data yang tepat bergantung pada tujuan penelitian, jenis data yang diperlukan, dan sumber daya yang tersedia. Misalnya, observasi cocok untuk mengumpulkan data tentang perilaku yang dapat diamati, sedangkan survei cocok untuk mengumpulkan data dari sejumlah besar orang.
Analisis Data
Analisis data merupakan tahap penting dalam penelitian yang bertujuan untuk mengolah dan menginterpretasikan data yang dikumpulkan. Teknik analisis data yang digunakan akan bergantung pada jenis data yang dikumpulkan dan tujuan penelitian.
Teknik Analisis Kuantitatif
- Analisis Statistik Deskriptif:Menyajikan ringkasan data numerik, seperti rata-rata, median, dan standar deviasi, untuk menggambarkan distribusi data.
- Analisis Statistik Inferensial:Memungkinkan peneliti untuk membuat kesimpulan tentang populasi yang lebih besar berdasarkan data sampel, menggunakan teknik seperti uji-t, analisis varians (ANOVA), dan regresi.
Teknik Analisis Kualitatif
- Analisis Tematik:Mengidentifikasi tema dan pola yang muncul dalam data tekstual, seperti wawancara atau catatan observasi.
- Analisis Naratif:Menafsirkan pengalaman dan perspektif individu dengan menganalisis narasi mereka.
- Analisis Grounded Theory:Mengembangkan teori baru berdasarkan data yang dikumpulkan, melalui proses pengumpulan data yang berulang dan analisis berkelanjutan.
Contoh Penerapan Teknik Analisis
Dalam penelitian tentang efektivitas intervensi pendidikan, peneliti dapat menggunakan analisis statistik inferensial untuk menguji hipotesis bahwa intervensi tersebut meningkatkan hasil belajar siswa. Peneliti dapat menggunakan uji-t untuk membandingkan rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Dalam penelitian kualitatif tentang pengalaman pasien dengan penyakit kronis, peneliti dapat menggunakan analisis tematik untuk mengidentifikasi tema umum dalam wawancara pasien. Tema-tema ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana pasien mengatasi penyakit mereka dan bagaimana mereka ingin dirawat oleh penyedia layanan kesehatan.
Struktur dan Komponen Laporan Penelitian Inquiry-Driven Teaching
Metode inquiry-driven teaching mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan mereka sendiri. Laporan penelitian yang dihasilkan dari metode ini memiliki struktur khusus yang mencerminkan proses penyelidikan.
Komponen Laporan Penelitian
- Judul:Menyatakan topik penelitian secara jelas dan ringkas.
- Abstrak:Ringkasan singkat dari tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan penelitian.
- Pendahuluan:Menyajikan latar belakang penelitian, mengidentifikasi masalah, dan menyatakan hipotesis.
- Tinjauan Literatur:Meringkas penelitian yang relevan dan mendukung argumen penelitian.
- Metodologi:Menjelaskan desain penelitian, metode pengumpulan data, dan analisis data.
- Hasil:Menyajikan data yang dikumpulkan dan hasil analisis statistik.
- Diskusi:Menafsirkan hasil, membandingkannya dengan penelitian sebelumnya, dan mengidentifikasi implikasi.
- Kesimpulan:Menyatakan kembali hipotesis, merangkum temuan utama, dan menyarankan penelitian di masa mendatang.
- Referensi:Mencantumkan semua sumber yang digunakan dalam penelitian.
Evaluasi Metode Inquiry-Driven Teaching
Metode inquiry-driven teaching dapat dievaluasi melalui beberapa metode, termasuk:
Pengumpulan Umpan Balik Siswa
Kuesioner atau rubrik dapat digunakan untuk mengumpulkan umpan balik siswa tentang keterlibatan, pemahaman, dan pengembangan keterampilan berpikir kritis mereka.
Observasi Guru
Guru dapat mengamati siswa selama sesi pengajaran untuk memantau keterlibatan, keterampilan berpikir kritis, dan penggunaan strategi penyelidikan.
Analisis Data
Data yang dikumpulkan dari umpan balik siswa dan observasi guru dapat dianalisis untuk mengidentifikasi area kekuatan dan kelemahan dalam implementasi metode inquiry-driven teaching.
Laporan Evaluasi
Laporan evaluasi harus merangkum temuan dan merekomendasikan perbaikan untuk meningkatkan efektivitas metode pengajaran ini.
Tantangan dalam Menerapkan Metode Inquiry-Driven Teaching
Metode inquiry-driven teaching dapat menghadirkan tantangan bagi guru dan siswa. Tantangan-tantangan ini meliputi:
Kurangnya Pengalaman dan Dukungan Guru
Guru mungkin kurang pengalaman dalam memfasilitasi pembelajaran berbasis inquiry, sehingga mereka perlu mendapatkan pengembangan profesional dan dukungan berkelanjutan.
Kesulitan Siswa dalam Menemukan Informasi yang Andal
Siswa mungkin mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi sumber informasi yang andal, yang mengarah pada kesimpulan yang bias atau tidak akurat.
Keterbatasan Waktu
Metode inquiry-driven teaching dapat memakan waktu, terutama pada tahap awal, karena siswa perlu menyelidiki topik secara mendalam dan membangun pemahaman mereka secara bertahap.
Penilaian yang Sulit
Penilaian pembelajaran berbasis inquiry dapat menjadi tantangan, karena melibatkan proses yang tidak selalu mudah diukur atau dihitung.
Kurangnya Sumber Daya
Sekolah mungkin kekurangan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran berbasis inquiry, seperti akses ke database online, bahan manipulatif, dan teknologi.
Kecemasan Siswa
Beberapa siswa mungkin merasa cemas atau kewalahan dengan tanggung jawab untuk mengarahkan pembelajaran mereka sendiri.
Keengganan Siswa untuk Berpartisipasi
Siswa mungkin enggan berpartisipasi dalam diskusi kelas atau kegiatan kolaboratif yang merupakan bagian penting dari pembelajaran berbasis inquiry.
Studi Kasus
Studi kasus berikut menyoroti keberhasilan penerapan metode inquiry-driven teaching dalam pembelajaran penelitian.
Sebuah penelitian dilakukan pada mahasiswa pascasarjana yang mempelajari metodologi penelitian. Mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok: kelompok kontrol yang diajar menggunakan metode tradisional, dan kelompok eksperimen yang diajar menggunakan metode inquiry-driven teaching.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dalam kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam:
- Pemahaman konsep penelitian
- Kemampuan merancang dan melaksanakan penelitian
- Kemampuan menganalisis dan menginterpretasikan data
- Kemampuan berkomunikasi hasil penelitian
Selain itu, mahasiswa dalam kelompok eksperimen melaporkan peningkatan:
- Minat dalam penelitian
- Kepercayaan diri dalam melakukan penelitian
- Keterampilan berpikir kritis
- Keterampilan pemecahan masalah
Studi kasus ini menunjukkan bahwa metode inquiry-driven teaching dapat secara efektif meningkatkan pembelajaran penelitian pada mahasiswa pascasarjana.
Sumber Daya untuk Inquiry-Driven Teaching
Inquiry-driven teaching telah terbukti efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa, pemahaman konseptual, dan keterampilan berpikir kritis. Untuk mendukung guru yang ingin menerapkan pendekatan ini, berikut adalah beberapa sumber daya berharga:
Materi Siap Pakai, Penggunaan metode inquiry-driven teaching dalam pembelajaran penelitian
* SciLinks: Koleksi rencana pelajaran, aktivitas, dan sumber daya berbasis penelitian untuk sains dan matematika.
TeachEngineering
Menyediakan modul dan pelajaran yang berfokus pada rekayasa, teknologi, dan matematika.
PBS LearningMedia
Menawarkan video, gambar, dan rencana pelajaran yang selaras dengan standar pendidikan dan dirancang untuk mendorong pembelajaran yang digerakkan oleh pertanyaan.
Pengembangan Profesional
* National Science Teaching Association (NSTA): Menyelenggarakan konferensi, lokakarya, dan webinar tentang inquiry-driven teaching.
International Society for Technology in Education (ISTE)
Memberikan kursus online, sumber daya, dan jaringan untuk guru yang mengintegrasikan teknologi dalam pengajaran.
Buck Institute for Education
Menawarkan program pelatihan dan sertifikasi untuk guru yang ingin menerapkan inquiry-driven teaching di kelas mereka.
Sumber Daya Tambahan
* The Inquiry Project: Menyediakan panduan dan dukungan untuk guru yang ingin merancang dan menerapkan pelajaran berbasis penyelidikan.
The Concord Consortium
Mengembangkan alat dan sumber daya untuk pembelajaran sains dan matematika yang berbasis penyelidikan.
The Exploratorium
Museum sains interaktif yang menawarkan sumber daya dan aktivitas untuk mempromosikan pembelajaran berbasis penyelidikan.
Sumber Daya untuk Siswa
Metode inquiry-driven teaching mendorong siswa untuk secara aktif terlibat dalam proses penelitian. Berikut adalah sumber daya yang dapat membantu mereka:
Basis Data
* JSTOR: Basis data multidisiplin dengan lebih dari 12 juta artikel akademis dari jurnal dan buku.
ScienceDirect
Platform Elsevier yang menyediakan akses ke lebih dari 25 juta artikel penelitian dari berbagai bidang sains.
Google Scholar
Mesin pencari akademis yang mengindeks publikasi ilmiah dari seluruh dunia.
Perpustakaan Online
* Project Gutenberg: Perpustakaan online dengan lebih dari 60.000 e-book gratis, termasuk karya klasik dan non-fiksi.
HathiTrust
Kolaborasi perpustakaan penelitian dengan lebih dari 17 juta buku dan jurnal yang didigitalkan.
Internet Archive
Arsip web yang berisi lebih dari 330 miliar halaman web, termasuk dokumen penelitian dan sumber sejarah.
Alat Penelitian
* Zotero: Manajer referensi yang membantu mengelola dan mengutip sumber.
Penggunaan metode inquiry-driven teaching dalam pembelajaran penelitian telah terbukti efektif dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa. Metode ini mendorong siswa untuk mengeksplorasi pertanyaan penelitian mereka sendiri dan menemukan solusi melalui penyelidikan mendalam. Salah satu teknik pembelajaran yang dapat melengkapi pendekatan ini adalah Teknik pembelajaran technology-mediated instruction . Dengan memanfaatkan teknologi seperti simulasi dan perangkat lunak pemodelan, siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih mendalam dan interaktif.
Ini pada akhirnya dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep penelitian dan keterampilan pemecahan masalah mereka.
Mendeley
Platform manajemen referensi dan kolaborasi yang menyediakan alat untuk menemukan, mengatur, dan mengutip penelitian.
Grammarly
Alat pemeriksa tata bahasa dan plagiarisme yang membantu siswa menyempurnakan tulisan mereka.
Tren dan Inovasi dalam Inquiry-Driven Teaching
Inquiry-driven teaching telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh kemajuan teknologi dan kesadaran akan pentingnya keterampilan penelitian. Tren dan inovasi berikut telah membentuk lanskap inquiry-driven teaching:
Metode Baru
*
-*Pembelajaran Berbasis Proyek
Siswa mengerjakan proyek dunia nyata yang membutuhkan penelitian dan analisis mendalam.
-
-*Investigasi Otentik
Siswa menyelidiki pertanyaan yang bermakna dan relevan dengan kehidupan mereka.
-*Pembelajaran Berbasis Masalah
Siswa memecahkan masalah kompleks yang membutuhkan penelitian dan pemikiran kritis.
Alat Baru
*
-*Platform Pembelajaran Adaptif
Dalam pembelajaran penelitian, metode inquiry-driven teaching mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses penyelidikan. Namun, agar pembelajaran semakin efektif, perlu dilengkapi dengan strategi yang mendukung refleksi diri siswa. Di sinilah Strategi pembelajaran reflective practice memainkan peran penting. Dengan merefleksikan pengalaman belajarnya, siswa dapat mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan, sehingga memperdalam pemahaman mereka tentang konsep penelitian dan meningkatkan keterampilan inquiry mereka.
Menyesuaikan konten pembelajaran dan dukungan berdasarkan kebutuhan individu siswa.
-
-*Perangkat Lunak Analisis Data
Membantu siswa mengelola dan menganalisis data yang dikumpulkan selama penelitian.
-*Simulasi dan Visualisasi
Menyediakan lingkungan yang imersif dan interaktif untuk eksplorasi dan pembelajaran.
Pendekatan Baru
*
-*Pembelajaran Terpadu
Mengintegrasikan inquiry-driven teaching ke dalam berbagai mata pelajaran.
-
-*Pembelajaran Kolaboratif
Mendorong siswa untuk bekerja sama dalam proyek penelitian.
-*Pembelajaran Berbasis Keterampilan
Berfokus pada pengembangan keterampilan penelitian yang dapat ditransfer ke berbagai bidang.
Contoh Penggunaan Teknologi
*
-*Pembelajaran Mesin
Mengidentifikasi pola dalam data penelitian dan memberikan wawasan yang berharga.
-
-*Kecerdasan Buatan
Membantu siswa menemukan sumber daya yang relevan, memberikan umpan balik, dan memfasilitasi pembelajaran yang dipersonalisasi.
-*Platform Pembelajaran Adaptif
Menyesuaikan pengalaman belajar setiap siswa berdasarkan kemajuan dan preferensi mereka.
Ringkasan Terakhir
Dengan mengimplementasikan metode inquiry-driven teaching dalam pembelajaran penelitian, pendidik dapat menumbuhkan generasi peneliti muda yang berpengetahuan luas, analitis, dan haus pengetahuan. Metode ini memberdayakan siswa untuk menjadi pemikir kritis, pemecah masalah, dan komunikator yang efektif, membekali mereka dengan keterampilan yang sangat dibutuhkan di abad ke-21.
Daftar Pertanyaan Populer
Apa itu metode inquiry-driven teaching?
Metode inquiry-driven teaching adalah pendekatan pengajaran yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran, mendorong mereka untuk mengajukan pertanyaan, menyelidiki, dan menemukan pengetahuan mereka sendiri.
Apa manfaat metode inquiry-driven teaching?
Metode inquiry-driven teaching meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kemampuan pemecahan masalah, rasa ingin tahu, dan motivasi siswa.
Bagaimana cara menerapkan metode inquiry-driven teaching?
Guru bertindak sebagai fasilitator, membimbing siswa melalui proses penelitian dengan mengajukan pertanyaan terbuka, mendorong diskusi, dan menyediakan sumber daya.