Pj Gubernur Gorontalo Minta BPS Merekomendasikan Pengentasan Kemiskinan

Identif.id, Gorontalo – Pejabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer minta Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo memberikan rekomendasi terkait dengan pengentasan kemiskinan di wilayah Provinsi Gorontalo.

Menurut Hamka, BPS punya sumber daya untuk memberikan rekomendasi berdasarkan angka angka statistik yang ada.

“Saya berharap kepada kepala BPS supaya jangan saja memberikan rekomendasi terhadap hasil survei yang dilakukan (angka-angka), tapi memberikan rekomendasi apa saja yang harus kita lakukan sehingga sinergi dengan program Pemprov,” kata Hamka. Rabu (24/5/2022).

Baca Juga :   Steven Kandouw Harap Persaudaraan Sulut Dan Gorontalo Terus Terjaga

Selain itu, Hamka juga menilai BPS punya peran strategis untuk menentukan langkah pemerintah ke depan. Ia ingin program dan kebijakan pemerintah dievaluasi apakah sudah mendukung upaya pengentasan kemiskinan atau sebaliknya.

“Ada program yang mungkin kami pemerintah merasa dibutuhkan masyarakat tetapi masyarakat kurang begitu perlu dalam tanda kutip, sehingga mendorong angka kemiskinan harus berdasarkan suplai data dari BPS. Indikator apa yang harus kita perbaiki dan dari situ kita rancang program yang menyentuh masyarakat,” Ujarnya.

Baca Juga :   Pemprov Gorontalo, Dukung Penuh Konferensi HMI Cabang Gorontslo ke-XXII

Di tempat yang sama Kepala BPS Gorontalo Mukhamad Mukhanif menyambut baik permintaan tersebut. Ia berupaya untuk memberikan data dan rekomendasi sebagaimana yang diminta.

“Karena BPS yang mengumpulkan data tentu kami dianggap tau permasalahanya. Itu arahan beliau yang saya pikir harus saya tindaklanjuti bersama tim,” Ujar Mukhamad.

Baca Juga :   Pentingnya Diskominfotik Sebagai Walidata

Kemiskinan tidak bisa hanya dilihat dengan angka-angka sebab banyak faktor yang mempengaruhinya. Sebagai provinsi yang relatif baru dimekarkan dengan sumber daya APBD yang relatif kecil, pencapaian Gorontalo menurunkan kemiskinan sudah sangat baik

“sejak mekar dari Sulawesi Utara di angka kemiskinan dari 34 persen menjadi 15 persen, ini terbilang cukup baik.” Tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *