Presiden BEM UG, Abdul Sarif Kecam Aksi Penangkapan Salah Pendemo Jalan Rusak di Butur

Identif, Gorontalo – Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Gorontalo, Abdul Sarif kecam tindakan Gubernur sulawesi tenggara (Sultra) H. Ali Mazi atas penangkapan terhadap seorang pendemo asal Buton Utara (Butur) yang menggelar aksi tuntutan perbaikan jalan rusak.

 

Presiden BEM UG Sarif menyampaikan bahwa Gubernur Sulawesi tenggara (sultra) terlihat alergi terhadap kritik dan memperlihatkan sikap kepemimpinan yang otoriter.

 

“Penangkapan ininmerupakan bentuk upaya pembungkaman kebebasan berpendapat dan perampasan hak demokrasi masyarakat buton utara,” Ujar Sarif. Selasa (25/1/2022.

 

Sarif yang juga merupakan putra asli daerah butur itu menilai tindakan penangkapan aktifis itu sangat mencederai demokrasi apalagi dilakukan oleh seorang tokoh publik sekelas kepala daerah.

Baca Juga :   Dekot Gorontalo Bahas Penanganan Sampah Bersama HMI Cab. Gorontalo

 

Ia pun meminta kepada Gubernur sulawesi tenggara agar lebih solutif dalam merespon aspirasi mahasiswa yang melakukan kritik terhadap pemerintah karena yang disampaikan merupakan kepentingan rakyat.

 

“Jika tidak mau di kritik harusnya Gubernur menepati janjinya kepada rakyat bukan malah menunjukan keangkuhan seorang pemimpin dengan melaporkan masyarakan yg sedang menyuarakan aspirasi,” Ujarnya.

 

Menurut Sarif, Gubernur sebagai seorang pemimpin, harusnya lebih bijaksana dan demokratis dalam merespon aspirasi masyarakat.

 

Kritikan untuk seorang pemimpin adalah hal yang wajar, sebap kritik merupakan bagian dari kontrol masyarakat terhadap sistem pemerintahan kita.

 

Lebih lanjut, Gubernur Sultra harus turun langsung melihat kondisi infrastruktur buton utara, khususnya jalan nasional agar tau situasi dan kondisi jalan yang ada di kabupaten buton utara.

Baca Juga :   Aliansi Mahasiswa Dan Masyarakat Gorontalo Minta Gubernur Gorontalo Stabilkan Harga Pokok

 

Perlu diketahui bahwa upaya perbaikan jalan di buton utara adalah sama halnya dengan mendorong laju pertumbuhan ekonomi masyarakat buton utara.

 

“Karena arena keterbatasan akses jalan yang tidak memadai sehingga perekonomian masyarakat tidak berkembang,” Kata Sarif.

 

Dengan demikian demonstrasi yang dilakukan Baada Yunghum Marasa menurut sarif itu merupakan langkah yang sangat mulia dalam upaya membebaskan masyarakat buton utara dari keterpurukan atas krisis ekonomi yang selama ini dirasakan oleh masyarakat buton utara sehingga perjuangan yang mulia itu harus terus diteruskan oleh pemuda buton utara lainnya.

Baca Juga :   Waketum IMPAS dukung TNI / POLRI jadi Plt Kepala Daerah di Aceh

 

Gubernur harus paham bahwa aksi demonstrasi dengan daya teaterikal jalanan seperti gubukan tanah keranda dan sebagainya suda menjadi budaya gerakan mahasiswa bahkan satire-satire yang lebih dari itu sudah banyak dilakukan oleh beberapa aktivis di berbagai daerah dan nasional.

 

Upaya Ditangkapnya Baada Yunghum Marasa tidak menjadi solusi atas kerusakan jalan di buton utara bahkan hanya akan terkesan sebagai tindakan penghianatan kepada masyarakyat buton utara.

 

“Ini akan menjadi catatan buruk masyarakat butur atas kepemimpinan Bapak Ali Mazi dan kita berharap pak Ali Mazi segera membebaskan Baada Yunghum, Dan mulai membenahi kinerjanya dalam menahkodai sulawesi tenggara,” Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *