Identif.id, Gorontalo – Keberadaan Partai Mahasiswa Indonesia dikritik karena dinilai berpotensi memecah konsentrasi pergerakan mahasiswa untuk mengkritik pemerintah.
Kritik tersebut salah satunya datang dari Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (BEM UNG), Dea Rahmawati Hasan.
“terbentuknya Partai Mahasiswa Indonesia sangat menggemparkan seluruh Mahasiswa tanah air, sebab banyak sekali menuai pro dan kontra dikalangan mahasiswa,” Kata Dea. Jumat (29/4/2022).
Lebih lanjut Dea menjelaskan, sepanjang sikap para anggota dan pengurus partai tersebut berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan bangsa, tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Namun, sebagai partai politik akan sulit untuk memperjuangkan komitmen ini tanpa berpihak pada salah satu kubu, oposisi atau koalisi.
perbedaan signifikan antara politik di dalam dan luar kampus. Jika di dalam kampus politiknya cukup idealis, maka di luar kampus kecenderungannya adalah pragmatis. Akibatnya, akan ada pergeseran nilai atau prinsip dari idealis menjadi pragmatis.
“Dan kami sangat menyayangkan sampai dengan hari ini dari pihak Ketua Umum PMI sendiri belum memberikan jawaban atas segala pertanyaan publik yang menyoroti partai ini, termasuk pertanyaan terkait kejelasan dari Tujuan Partai Mahasiswa Indonesia ini,” Ujarnya.
Selain itu, Dea Menilai hadirnya PMI memecah konsentrasi gerakan di tengah carut marut kondisi bangsa. Lihat saja gerakan mahasiswa akhir-akhir ini yang tidak lagi fokus pada kepentingan rakyat tapi lebih kepada kepentingan kelompok tertentu.
Belum lagi kata Dea, jika bicara partai ongkos politiknya pasti membutuhkan anggaran yang sangat besar, misalnya untuk membuka kantor pusat dan membangun jaringan politik di seluruh provinsi indonesia membutuhkan biaya yang besar.
“Olehnya saya melihat hadirnya PMI ini adalah bentuk dari hasrat politik praktis para mahasiswa yang tak lagi hadir untuk rakyat kecil,” Ujar Dea.
“Saya juga berpesan kepada teman-teman mahasiswa untuk terus menjaga idealismenya dan terus ada untuk rakyat,” tutupnya.